Memberi Kesadaran terhadap Santri akan Makna Islam dan Perdamaian yang Mulai Hilang

SAJJAD Selasa, 14 Januari 2020 08:29 WIB
1038x ditampilkan Galeri Headline Berita Kabar Pesantren PEKAN NGAJI 5 Ponpes Muba Putri

Bata-Bata - Menjadi penganut agama dengan simbol perdamaian bukanlah hal mudah, sebab dengan Islam yang dikenal sebagai agama yang rahmat lil ‘alamin kita harus membuktikan kenyataan tersebut terhadap dunia yang mulai mengalami kegaduhan, pertentangan, pertengkaran, dalam beberapa aspek. Dalam hal ini tentu peran Islam dipertanyakan, tentang Islam yang memeiliki makna perdamaian.

Syaikh Dr. Muhammad Khusainy Faraq yang merupakan pemateri di seminar ngaji perdamaian kali ini  mengatakan bahwa salah satu bentuk pembawa kedamaian adalah ucapan salam “Assalamualaikum WR. Wb” di manapun, kapanpun, dan terhadap siapapun baik yang dikenal ataupun tidak. Sebab kata assalam akan melahirkan pengaruh positif terhadap lawannya (orang yang diberi salam).

Seminar internasional dengan pemateri dari Mesir ini dilaksanakan di mushalla puteri dengan peserta lebih dari 2500. Pada dasarnya beberapa santri sudah memahami apa yang disampaikan oleh Syaikh Husainy, meski tanpa penterjemah. Hal tersebut selain karena bahasa yang digunakan Syaikh sangat dasar alasan lainnya sebab kemampuan bahasa Arab santri Ponpes Muba terbilang baik, namun ada juga sebagian yang tidak memahaminya sehingga memerlukan terjemah dari moderator. (Luk MR/Red).