Divisi Pengembangan Ulumul Qur'an

Santri Terbaik DPUQ Dapat Hadiah Umrah

Bata-Bata – Divisi Pengembangan Ulumul Qur’an (DPUQ) Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata adakan tasyakkuran khotmil Qur’an ke VII sekaligus Wisuda III Nubdatul Bayan. Acara tersebut diletakkkan di Musholla DPUQ, Senin pagi (16/03/2020).

Dalam acara tersebut puluhan santri DPUQ mengikuti prosesi i’lan Qur’an. Penghafal terbaik al-Qur’an mendapatkan hadiah utama umrah ke tanah suci. Santri yang berstatus yatim tersebut bernama Syaiful Anwari dari Bangkes, Kadur, Pamekasan.

Ustadz Wahdi selaku ketua panitia bersyukur atas lancarnya acara dan hafalan para peserta i’lan. Seluruh soal dalam rangka evaluasi bisa terjawab semua dengan lancar. Pria yang menjabat sebagai kordinator ubudiyah di kepengurusan DPUQ tersebut juga menambahkan “Sebenarnya acara ini selain untuk menguji hafalan para santri, juga memancing semangat para santri yang lain”, akunya saat ditemui selepas acara. (Zal/Ruf)

DPUQ Putra-Putri Gelar Tasyakuran Khotmil Quran

Bata-Bata – Divisi Pengembangan Ulumul Quran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (DPUQ Ponpes Muba) atau yang biasa dikenal dengan Pondok Tahfidz, menggelar acara Tasyakuran Khotmil Quran Ke-X Putra dan Tasyakuran Khotmil Quran ke-XX Putri. Acara tersebut digelar di kompleks asrama DPUQ baik putra maupun putri, terhitung sejak Jumat, (10/2) sampai dengan Sabtu, (11/2).

Acara tersebut dihadiri langsung oleh pengasuh beserta seluruh keluarga besar Ponpes Muba. Turut hadir tamu undangan VVIP maupun VIP meliputi jajaran dewan di Ponpes Muba, perwakilan dari aneka usaha di lingkungan Ponpes Muba, kepala madrasah beserta stafnya, jajaran asatidz, simpatisan, serta wali wisuda dan masyarakat sekitar secara umum. Total undangan yang hadir berkisar ribuan orang.

Kegiatan rutin tahunan ini dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama, tepatnya Jumat pagi (10/2), diselenggarakan wisuda otonom DPUQ Putri meliputi fan dimā’ (seputar darah wanita), fan baca kitab kuning metode akselerasi Nubdzatul Bayan, fan Fiqi’s (Fikih Substansi), dan fan pemahaman Tajwid. Prosesi wisuda otonom ini diikuti oleh 361 santri putri. Acara kemudian berlanjut ke Jumat malam (10/2) yang diisi dengan lanjutan wisuda otonom sekaligus wisuda al-Quran Juz 30 (juz ‘Amma) yang diikuti 4 santri putri.

Hari kedua, Sabtu pagi (11/02), acara berlangsung baik di putra maupun putri, yaitu prosesi wisuda al-Quran 30 juz bi al-ghaib sebanyak 7 santri putra dan 60 santri putri, serta demonstrasi baca kitab kuning metode akselerasi Nubdzatul Bayan bagi santri putra sebanyak 13 orang. Rentetan acara kemudian diparipurnai dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada Sabtu malam (11/02).

Ach. Fauzi selaku ketua DPUQ menyatakan bahwa acara ini digelar dengan tujuan untuk memotivasi santri dalam menghafal al-Quran serta mengevaluasi sejauh mana usaha mereka dalam melakukannya. Ia juga mengharap agar seluruh pihak yang terlibat dapat memperoleh keberkahan al-Quran.

“Tujuan acara ini adalah, pertama, untuk menjadi pendorong semangat bagi santri agar giat dalam menghafal al-Quran. Kedua, untuk menilai dan mengevaluasi sejauh mana kompetensi mereka setelah berhasil mengkhatamkan al-Quran 30 juz. Ketiga, sebagai tolak ukur bagi pengurus pesantren atas pencapaian hasil belajar santri. Dan keempat, serta yang paling utama, adalah dalam rangka tabarrukan (mengharap barokah) dari al-Qur’an, ridha Allah dan Rasul-Nya untuk kebaikan DPUQ, Bata-Bata, dan kita semua ke depan,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Muba, RKH. Moh. Faishol Abd. Hamid menuturkan pentingnya etika atau akhlak dalam kehidupan sosial bermasyarakat sebagaimana pesan yang beliau dapatkan dari Ayanda beliau, RKH. Abd. Hamid AMZ. “Orang yang tidak beretika dan tidak berakhlak akan sulit diterima di social community-nya (komunitas sosialnya) dimana pun ia berada. Oleh karena itu, kualitas karakter dan keilmuan semoga tetap bisa kita pertahankan untuk memberikan dampak manfaat yang signifikan di kalangan masyarakat,” tutur beliau.

Beliau juga menyampaikan standar kualifikasi pendidikan di Ponpes Muba tidaklah main-main. “Tiada kata gurauan untuk sebuah kualitas pendidikan. Kualifikasi pendidikan tentu kami berusaha suguhkan yang terbaik. Silakan dievaluasi, diuji, dan dites seberapa jauh kompetensi para santri. Mari introspeksi bersama, jernihkan hati masing-masing, dan berbahagialah karena itu pertanda bahwa kita mencintai Bata-Bata” imbuh beliau mengakhiri sambutannya. (ans)