Di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata selain mengelola kegiatan pendidikan baik secara formal maupun non formal dan kegiatan pendukung lainnya, juga mengelola sebuah aktivitas yang mengarah pada pengembangan ekonomi pesantren, atau saat ini populer dengan istilah Kemandirian ekonomi pesantren, kegiatan tersebut dikelola dan dikembangkan Koperasi Pondok Pesantren Aneka Usaha Bata-Bata atau yang lebih dikenal dengan Kopontren Auba.
Lembaga profit ini berdiri pada tanggal 15 Maret 1995 dan sejak tanggal itu pula resmi berbadan hukum. dengan badan Hukum No.7966/BH/II/95, pada proses berdirinya Kopontren Auba diprakarsai langsung oleh Pengasuh dan Dewan Pengasuh, Dewan A’wan Pondok Pesantren Mambaul ulum Bata-Bata.
Pada awal beridirnya Kopontren Auba hanya memiliki beberapa Unit Usaha, namun seiring dengan berjalannya waktu Kopontren Auba mengalami perkembangan yang cukup berarti, meskipun dibenturkan dengan berbagai macam hambatan dan masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi, sejatinya berdirinya koperasi ini atas dasar keinginan untuk memiliki unit usaha yang dapat menopang terhadap stabilitas ekonomi dan kemandirian Pondok Pesantren. serta yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai wahana/sarana santri untuk belajar hidup mandiri dan berusaha sendiri demi kelangsungan hidupnya setelah terjun ditengah-tengah masyarakat.
Aktivitas usaha Kopontren AUBA sebagai badan usaha yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa, tidak jauh sebagaimana lazimnya koperasi yang berdiri secara formal di bawah naungan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten pamekasan, Kopontren AUBA juga melakukan kegiatan simpananan dengan santri sebagai anggota, Kegiatan simpanan ini, direalisasikan dari awal tahun 2012 sampai saat ini, dengan beragam jenis simpanan, mulai dari simpanan Pokok dan Wajib yang kedua-duanya tidak dapat diambil kecuali anggota/santri hendak berhenti.
Dalam perkembangannya simpanan Pokok dan Wajib mendapat respon yang baik dari santri meskipun hal ini dilakukan dengan berbagai macam pendekatan, sehingga pada data terakhir jumlah anggota/santri yang aktif menyimpan di simpanan pokok dan wajib berjumlah : 5621 anggota, Selain itu juga Simpanan sukarela (Simpanan sukarela paket Maulid dan Simpanan sukarela paket Ramadhan), dan simpanan manasuka.
Sedangkan dalam hal aktivitas usaha di bidang perdagangan Kopontren auba mengelola beberapa Unit Usaha diantaranya : Kantin Nurani, Depot Nurani, Auba Toserba, Toko Kitab, Toko Mumtaz (Pecah Belah) Multi kredit dan Peternakan, untuk unit usaha yang bergerak di bidang jasa seperti Wartel, Penyewaan Sound System, Photografi, Pos & Giro, Auba Transport, Percetakan. Dari berbagai macam unit usaha itu, Kopontren auba menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) setiap tahunnya, pada saat Tutup Buku Tahun 2013 omset/pendapatan usaha yang dihasilkan sebesar Rp. 3,051,180,548 dan SHU sebesar Rp. 320,613,252.
Bata-Bata – Guru besar akutansi syariah FEB-UTM, Prof. Mohammad Nizarul Alim bekali para santri Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata tentang tata kelola keuangan pesantren dengan baik dan tidak menyalahi syariat. Pembekalan tersebut dikemas menjadi pelatihan pengembangan ekonomi pesantren, yang diletakkan di aula perpustakaan al-Majidiyah, Selasa, (22/10/2019).
Sebelum masuk pada acara penyampaian materi, Ustadz Wahyudi Efendi selaku ketua satu Dewan Ma’hadiyah mengenalkan terlebih dahulu profil Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata secara singkat dan bagaimana keadaan serta perkembangan perekonomian pesantren.
Ditemani oleh beberapa dosen dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Prof. Mohammad Nizarul Alim memulai pelatihan dengan mengenalkan beberapa pondok pesantren lain dengan tata kelola keuangan yang bermacam-macam. Namun, walau tata kelola di setiap pesantren berbeda, tetap harus memiliki sistem yang kuat agar perekonomian pesantren tersebut bisa maju.
Prof. Nizar – panggilan akrab Prof. Mohammad Nizarul Alim Ketua bidang Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kompartemen akuntan syariah pusat tersebut, juga menyampaikan bahwa pesantren harus mengambil peran dalam dunia perekonomian. Beliau juga berharap perekonomian yang ada di Madura khususnya dan di Indonesia secara umum dapat dikuasai oleh orang-orang pesantren. “Orang-orang pesantren harus menguasai pasar,” kata beliau.
Beliau mengatakan bahwa jika pesantren bisa menguasai ekonomi yang ada, maka perekonomian Indonesia akan terbebas dari unsur riba. Sebab menurut beliau, hanya pesantrenlah yang bisa menghapus praktek riba yang masih merajalela dalam transaksi di lapangan. “Pesantren diharapkan bisa menyelesaikan masalah transaksi riba ini,” harap beliau.
Pada akhir-akhir acara, Ustad Habib selaku staf Koperasi Pesantren Aneka Usaha Bata-Bata (Kopontren AUBA) memohon bimbingan dan juga kerja sama agar tata kelola perekonomian dan keuangan pesantren bisa dimaksimalkan. Hal tersebut juga bisa menjadi hasil dari pelatihan kali ini. “Agar hasil dari pelatihan ini benar-benar nyata, saya berharap prof. Nizar berkenan agar bisa membimbing teman-teman kopontren dan berkenan melakukan kerja sama dengan pihak kopontren demi memaksimalkan perekonomian pesantren ini, (Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata, red),” harap beliau. (Age)
Bata-Bata – Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Mambaul Ulum Bata-Bata kembali mengadakan acara tahunan berupa Gebyar Hadiah 2020. Acara tersebut diselenggarakan pada Senin malam (08/02/21), bertempat di lapangan pesantren sebelah selatan daerah S.
Acara tersebut terbentuk dari koalisi berbagai Aneka Usaha Bata-Bata (AUBA) mulai dari; Koperasi AUBA, AUBA grosir, AUBA fotografi, AUBA wartel dan AUBA kantin. Mekanisme gebyar hadiah kali ini berformat undian. Para peserta diberikan kupon undian setiap kali bertransaksi di kopontren AUBA yang nantinya sudah disiapkan box (tempat kupon, Red) dan diundi di setiap akhir tahun.
Pada malam itu sebagian pejabat teras kopontren Auba diberi kesempatan untuk mengambil kupon undian yang telah disiapkan di dalam box, di antaranya Shiddiq Fikri selaku manager kopontren AUBA beserta Ach. Ghazalie Effendi selaku bendahara. Pada malam itu banyak sekali varian hadiah yang disajikan mulai dari; termos, kipas, payung, penanak nasi, televisi, kulkas, mesin cuci dan laptop sebagai hadiah utama.
Acara tersebut berjalan seru. Banyak santri yang begitu antusias menunggu-nunggu namanya dipanggil pengundi, mereka sampai rela berdiri sambil sesekali bersorak ketika namanya terpilih “Saya sudah berdiri lebih dari dua jam dan Alhamdulillah mendapatkan kulkas,” terang Shohibul Wafa diakhiri ucap syukur. (Fud)