Lembaga ini merupakan Lembaga Pengembangan Bahasa Arab atau disingkat dengan (LPBA) yang berada di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata di rintis oleh para guru senior bahasa arab pada saat itu, pada tahun 2000 M, dan kemudian lembaga ini diresmikan pada tahun 2003, didirikannya LPBA tidak lain untuk mengajarkan para santri agar dapat berkomunikasi (Berbicara), Menulis ,mengarang, dan memahami bahasa Arab dengan baik.
Kegiatan LPBA, lebih pada program kursus, yang mengkhuskan kegiatannya pada kursus bahasa Arab, sehingga terdapat banyak tahapan kegiatan pada program LPBA ini, mulai dari menghafal mufaradat, praktek berbicara dengan bahasa arab, Mengarang, Pidato bahasa arab dan bernyanyi dengan bahasa arab yang diterjemah dari lagu bahasa Indonesia.
Instansi badan otonom ini, dikelola oleh para Rois yang telah memiliki kapabilitas di bidang bahasa arab. Guna mempercepat penguasaan bahasa arab bagi A’dlo’ (Peserta Kursus) semua kegiatan menggunakan pengantar bahasa arab, dan diwajibkan berbicara menggunakan bahasa arab pula, baik antar sesame A’dlo’ maupun kepada Rosi (Pembimbing), selian itu juga didukung dengan para pengajar Alumni Timur Tengah yang sebelumnya juga Alumni Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata.
Mengingat semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di lembaga ini dan untuk menciptkan suasana belajar mengajar yang optimal maka di dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang telah terdaftar dibagi menjadi dua tingkatan yaitu :
Mubtadi’
No | Hari | Pagi | Sore | Malam |
---|---|---|---|---|
1 | Sabtu | Muhawaroh | Kondisional | Khitabah |
2 | Ahad | Pengembangan Muhawaroh | Kondisional | Setoran Muhawaroh |
3 | Senin | Istilah Arobi | Libur | Muhadatsah |
4 | Selasa | Takrir Mufrodad | Kondisional | Ust. Ghazali salim, Lc, M.Hi / Ust. Abd. Aziz, Lc / Moh. Mahfud, MA |
5 | Rabu | Qiro’ah dan Terjemah | Kondisional | Ta’lim / Taronnum |
6 | Kamis | Evaluasi | Kondisional | Ta’lim Firqoh |
7 | Jum’at | Musyahadah | Libur | Kondisional |
Muthawassith
No | Hari | Pagi | Sore | Malam |
---|---|---|---|---|
1 | Sabtu | Istima’ | Kondisional | Khitabah |
2 | Ahad | Qutrotul Alsinah | Kondisional | Setoran Muhawaroh |
3 | Senin | Jidal | Libur | Muhadatsah |
4 | Selasa | Takrir Mufrodad | Kondisional | Ust. Ghazali salim, Lc, M.Hi / Ust. Abd. Aziz, Lc / Moh. Mahfud, MA |
5 | Rabu | Qiro’ah dan Terjemah | Kondisional | Ta’lim / Taronnum |
6 | Kamis | Evaluasi | Kondisional | Ta’lim Firqoh |
7 | Jum’at | Musyahadah | Libur | Kondisional |
Lembaga Binaan LPBA
Bata-Bata – Lembaga Pengembangan Bahasa Arab (LPBA) kembali mengguncang panggung utama, dalam ajang lomba takrir alfiyah untuk menyemarakkan pagelaran lomba Gema Takbir Idul Adha (GETARIA) di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Senin malam (12/08/2019).
Perlombaan tersebut diikuti oleh kurang lebih 35 peserta dari seluruh badan otonom dan berbagai daerah yang ada. Namun, di luar penampilan apik kontestan lainnya, delegasi dari LPBA bisa membuat hati para penonton terkagum dengan penampilan dan gendang yang dibawakan oleh LPBA pada saat tampil di panggung. Hal ini dibuktikan oleh gemuruh tepukan tangan dari santri yang menyaksikan perlombaan tersebut. Santri bernama Muhammad Iklil yang pada saat itu ikut menyaksikan jalannya lomba tersebut, berkometar bahwa penampilan dari LPBA sangat spektakuler. “Saya merasakan kembali bersemangat ketika LPBA tampil di pangung lomba itu,” katanya.
Nada-nada yang dibawakan oleh LPBA merupakan nada familiar dan sering didengar oleh para santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, saat mengikuti takrir alfiyah ibn malik ketika hari libur pesantren semisal malam Jumat. Oleh sebab itu pula, santri banyak mengikuti lantunan syair vokalis delegasi dari LPBA, Muhammad Aldi Romadhoni yang memiliki suara lembut dan merdu.
Dalam lomba tersebut seluruh peserta diharuskan untuk membawakan tiga tembang lagu saja dan tidak boleh lebih. Selain itu diharuskan untuk tidak membawakan lagu yang terlalu fulgar atau tidak pantas dengan lingkungan pesantren seperti lagu dangdut, koplo dan lain sebagainya dalam artian peserta harus membawakan lagu yang masih ala santri. Adapun tanda yang digunakan oleh panitia lomba dalam perlombaan tersebut yaitu; lampu hijau merupakan tanda mulai, dan lampu kuning tanda peringatan berhenti, dan lampu merah adalah lampu berhenti yang semuanya harus diperhatikan oleh seluruh peserta agar tidak mengurangi terhadap nilainya.
Ustadz Rosidi dan Ustadz Solihin selaku juri pada lomba tersebut, memberikan penjelasan mengenai kriteria penilaian lomba tersebut. “Mekanisme penilaian yang diambil oleh juri lomba yaitu; dari segi etika, nada, fashohah atau kelancaran, dan kekompakan pesarta lomba dalam melantukannya. Adapun tujuannya atau harapan dari kepanitiaan lomba adalah untuk mempercepat hafalan santri terhadap bait kitab Alfiyah ibn Malik tersebut. Apalagi pondok ini dikenal oleh masyarakat umum dengan ilmu nahwunya,” jelasnya saat ditemui oleh redaksi. (Ruf/Ans)
Bata-Bata – Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Ponpes Muba) mendapatkan kunjungan belajar dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Jumat malam (30/08/2019). Kunjungan tersebut merupakan kunjungan belajar dari lembaga Excellent Language Program Wilayah Zaid bin Tsabit (K) yang fokus membidangi bahasa Arab dan Inggris. Acara kunjungan belajar tersebut dilaksanakan di halaman markaz LPBA-BBEC Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata.
Rombongan yang beranggotakan 45 orang tersebut disambut dengan antusias oleh Dewan Ma'hadiyah Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata. Setibanya rombongan di halaman madrasah timur, rombongan dari PP. Nurul Jadid tersebut langsung diarahkan ke aula pondok pesantren untuk beristirahat sejenak. Berselang 1 jam kemudian, acara kunjungan belajar dimulai.
Acara tersebut diisi dengan sambutan dan beberapa penampilan. Ustadz Wahyudi Efendi dalam sambutannya mewakili kepengurusan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata mengucapkan selamat datang bagi utusan Pondok Pesantren Nurul Jadid di Ponpes Muba. Selain itu, beliau menyebutkan bahwa antara kedua pondok pesantren ini sejatinya memiliki hubungan yang sangat kuat. “Kami sangat bangga mendapatkan kunjungan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebab, Pondok Pesantren Nurul Jadid sejatinya merupakan bagian dari keluarga Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata dari RKH. Itsbat Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar”, katanya.
Hal itu ditegaskan pula oleh penanggung jawab rombongan, Ustadz Mohammad Ilyas Junaidi. Beliau bahkan menyampaikan bahwa pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata merupakan guru bagi Pondok Pesantren Nurul Jadid. “Kami datang kesini atas nama pondok pesantren Nurul Jadid sebagai murid. Sebab muassis Ponpes Nurul Jadid, KH. Zaini Mun'im pernah belajar di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap agar dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari pertemuan yang singkat ini”, ungkapnya.
Setelah sambutan selesai, acara kemudian berlanjut secara in-formal. Setiap anggota rombongan bebas bercakap-cakap dan sharing dengan pengurus LPBA-BBEC. Mereka juga dipersilahkan untuk menyambangi kantor begitu pula asrama masing-masing. Selepas acara, peserta rombongan menyempatkan mampir di pesarean masyayikh sebelum akhirnya bertolak kembali ke Probolinggo. (Ans/Dha)