MDU (Madrasah Diniyah Ula) Mambaul Ulum

Madrasah Diniyah Ula atau disingkat MDU adalah lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan agama secara khusus, pada mulanya MDU di PP. Mambaul Ulum Bata-Bata memang merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan pendidikan agama secara khusus dengan menggunakan kitab kuning dana kegiatan belajar mengajar diselenggarakan pada sore hari, dan peserta didiknya berasal dari luar pesantren, lambat laun lembaga tersebut resmi memeiliki idzin operasional dari pemerintah dalam hal ini Departemen Agama dan dikenal dengan MI Mambaul Ulum II Bata-Bata.

Karena kegiatan pendidikan yang diselenggarakan pada sore hari, akhirnya MI Mambaul Ulum II Bata-Bata (MIMU II), berubah menjadi Madrasah Diniyah Ula, yang secara formal sudah mendapatkan idzin operasional. MDU adalah murni lembaga pendidikan yang mengkhususkan kegiatan didalamnya pada pendidikan keagamaan dengan menggunakan kitab kuning sebagai modul pembelajarannya. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada sore hari, dan mayoritas peserta didiknya berasal dari luar pesantren, meskipun ada beberapa siswa yang juga berstatus santri aktif, umumnya kitab-kitab yang dijadikan bahan ajar adalah kitab-kitab yang diterbitkan oleh Yayasan Al-Kahirat, konten kurikulum yang disajikan di lembaga ini sebagai lembaga pendidikan pada umumnya, yaitu penguasaan pada lmu fiqih, tauhid, dan akhlaq dan ilmu garamatika bahasa arab sebagai alat untuk menguasai kutubussalaf yaitu nahwu dan shorrof, serta ditunjang dengan pengetahuan agama yang lain.

  • Visi
    • Membina siswa menuju insan yang tafaqquh fiddin, Berahlaquh karimah, Berguna bagi masyarakat
  • Misi
    • Menyelenggarakan progam pendidikan sesuai dengan nilai – nilai agama, sosial dan budaya.
    • Mengembangkan potensi setiap individu siswa dengan memberi layanan pendidikan yang berorientasi pada bakat, minat dan kemanpuan siswa.
    • Memberikan pembiasan pada siswa dengan tingkah laku yang baik agar mengerti akan eksistensi dirinya.
  • Tujuan
    • Mengelola pendidikan dasar sebagai pondasi mental siswa pada masa akan datang
    • Menyajikan pengajaran sesuai ketentuan yang dimaksud dalam visi dan misi
    • Berupaya secara bertahap dan berkesinambungan dalam melakukan pencerahan dalam segala komponen madrasah guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Selain Program-program Program Harian Madrasah Diniyah Ula Mambaul Ulum II Bata-Bata juga menyelenggarakan beberapa program. yaitu program Mingguan meliputi : Latihan demontrasi dan Kursus B3 (baca kitab, b.arab, b.inggris) sebagai program ekstra kurikuler, untuk program bulanan Bulanan MDU menyelenggarakan Diklat guru, guna meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik agar lebih professional, serta disempurnakan dengan program Tahunan, berupa Pelaksanaan semester I Dan II sebagai evaluasi belajar, Gelas (gebiyar lomba akhirussanah), I’lan Imrithi dan wisuda siswa.

Dewan Madrasiyah Apresiasi Peserta Mu’lin MDU

Bata-Bata – Dewan Madrasiyah, Ahmad Khairi, M.Pd, mengapresiasi pelaksanaan I’lan Nadhom Imrithi dan Maqsud ke 35 yang digelar Madrasah Diniyah Ula (MDU) Mambaul Ulum Bata-Bata II, Jum’at-Sabtu (16-17/03/2018).

Kegiatan yang rutin digelar tiap semester itu dinilai mampu meningkatkan minat belajar siswa. Tercatat, dalam setiap pelaksanaan I’lan peserta mu’linin mengalami peningkatan.

“Tentunya, saya senang dengan adanya kegiatan seperti ini karena dapat meningkatkan potensi yang dimiliki para siswa. Saya sebagai Dewan Madrasiyah mengapresiasi i’lanan ini,” kata, Ahmad Khairi saat memberikan sambutan.

Menurutnya, kemampuan yang dimiliki peserti I’lan harus ditingkatkan. Hal itu membutuhkan dorongan dari orang tua. “Mereka (siswa.red) belajar di madrasah hanya beberapa jam. Sisanya orang tua yang harus berperan,” imbuhnya.

Di samping itu, Kepala Madrasah Diniyah Achmad Abrori Syuhud, M.Pd, mengatakan, jumlah peserta I’lan didominasi siswa yang berstatus sebagai santri dibandingkan dengan siswa yang bukan santri. Padahal, kegiatan di pesantren lebih padat daripada kegiatan di rumah.

“Orang tua siswa harus lebih aktif menjaga dan mendorong putra-putrinya untuk lebih giat lagi belajar. Kalau bisa, pada I’lan selanjutnya harus lebih banyak peserta yang bukan santri,” harapnya. (Nis/Bil)

RA-MD Kolaborasi Gelar Wisuda dan Demonstrasi Keilmuan

Bata-Bata – Raudlatul Athfal (RA) Mambaul Ulum Bata-Bata berkolaborasi dengan Madrasah Diniyah (MD) Mambaul Ulum Bata-Bata menggelar Wisuda At-Tanzil RA Ke-29 dan Festival MD Ke-5. Acara tersebut diselenggarakan pada Sabtu, (18/2) di halaman madrasah barat.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Ponpes Muba), RKH. Moh. Faishol Abd. Hamid. Turut hadir jajaran pengurus pesantren, meliputi Dewan Ma’hadiyah, Dewan Madrasiyah, Dewan Taudhifiyah, Dewan Amnil ‘Am, Biro Keuangan, Biro Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Pondok Pesantren, Direktur PT Muba Grup, beberapa tokoh sekitar serta alumni pengajar RA dan MD. Acara yang bertepatan dengan hari libur peringatan Isra’ Mi’raj tersebut juga dipadati oleh wali peserta wisuda RA dan MD.

Dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Muba, RKH. Moh. Faishol Abd. Hamid menuturkan perihal pentingnya pendidikan anak semenjak usia dini. “Terima kasih atas seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan acara ini. Acara ini menjadi pijakan awal bagi anak-anak dalam mengenal pendidikan,” ujar beliau.

Selain prosesi wisuda, acara ini turut diisi dengan demonstrasi beraneka ragam keilmuan oleh para wisudawan dan wisudawati RA-MD. Di bagian RA terdata 62 peserta wisuda dengan perincian 2 orang Tahfidz 5 juz, 1 orang Tahfidz 4 juz, 5 orang Tahfidz 3 juz, 8 orang Tahfidz 2 juz, 10 orang Tahfidz surah Yasin dan al-Mulk, dan sisanya Tahfidz Juz ‘Amma.

Selain di bidang Tahfidz atau hafalan al-Qur’an, semua peserta RA juga didemonstrasi dari segi kemampuan membaca al-Qur’an, hukum-hukum Tajwid, Musykilat, Dalil-Dalil Tajwid, serta nasyid Islami.

Sementara itu, di bagian MD terdapat 49 peserta demontrasi, dengan perincian 18 orang di bidang baca kitab kuning putra, 19 orang bidang baca kitab kuning putri, dan 12 orang di bidang hukum darah wanita.

Hasil pencapaian belajar yang sudah diraih oleh peserta wisuda mendapatkan apresiasi dari pihak pengelola RA dan MD. Agung Bahroni selaku ketua panitia sekaligus salah seorang asatidz MD berpesan agar para peserta tidak terlalu jumawa dengan pencapaiannya. “Janganlah sekali-kali merasa bangga dengan apa yang diperoleh hari ini. Tetaplah menjadi pribadi yang baik dan berprestasi dimanapun dan kapanpun,” ucapnya saat mengisi sambutan.

Hal senada juga disampaikan Kepala RA Mambaul Ulum Bata-Bata, Ustadz H. Suroto Suruji. Beliau menegaskan pentingnya peran keluarga untuk terus mengasah kemampuan para peserta wisuda, utamanya nanti setelah lepas diwisuda dan tidak lagi menjadi murid di RA maupun MD. “Meski acara kita ini sederhana, namun semoga tidak sederhana dampaknya. Perkembangan pendidikan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Pendidikan keluarga adalah kuncinya, dan peran seorang ibu sangatlah menentukan,” pesan beliau. (Ans)