Majelis Musyawarah Kutubuddiniyah yang kemudian disingkat menjadi M2KD berdiri pada kurang lebih sekitar tahun 1999, yang merupakan hasil studi banding santri-santri senior Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata kebeberapa pondok pesantren yang ada diluar Madura. M2KD adalah organisasi (suku, yang sekarang dirubah Direktur) sebuah otonom intra pesantren yang agenda kerjanya terkonsentrasi pada segmen kutubiyyah, khususnya yang berhubungan dengan permasalahan fiqh aktual.
Dan semenjak berdirinya M2KD sempat vakum pada sekitar tahun 2004, dan setelah itu barulah M2KD bangkit kembali dengan segala macam perubahan mulai dari program dan kegiatannya, sistem musyawarah hingga nama ketuanya yang dulunya diistilahkan dengan presiden maka setelah sempat mengalami stagnasi berubah menjadi kepala suku yang sekarang dirubah menjadi Direktur dengan penuh pertimbangan dan beberapa alasan yang tentunya sangat logis sekali. Tujuan berdirinya M2KD adalah untuk mewadahi kreatifitas santri dalam “seni kitabiyah” yang dipadukan dengan program-program unggulan, seperti musyawarah, muraja’ah dan kajian-kajian yang lain. Organisasi ini terus berkembang dan mencari jati dirinya untuk mengembangkan penguasaan terhadap kutubussalaf.
Akhirnya pada permulaan tahun 2005, organisasi ini ditangani langsung oleh Ketua Dewan Pembina M2KD yang tak lain adalah Dewan A’wan PP. Mambaul Ulum Bata-Bata RH. Moh Tohir Zain. Dibawah binaan beliau, M2KD berkembang sangat pesat. Semenjak itulah Pondok Pesantren Mambaul ulum Bata-Bata mulai aktif dalam acara bahtsul masail yang diadakan oleh beberapa pondok pesantren baik ditingkat Madura atau se-Jawa Timur.
Program-program Majelis Musyawaroh Kutubuddiniyah (M2KD)
Lembaga binaan M2KD
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan dan perkembangan santri yang ingin mengikuti kegiatan pendidikan di M2KD dan untuk memberi bekal mereka di dalam hal kutubiyah maka didirikanlah beberapa lembaga/instansi binaan antara lain:
Bata-Bata – Santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Ponpes Muba) Panaan Palengaan Pamekasan kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Prestasi tersebut kini datang dari bidang baca kitab kuning seiring diraihnya juara 2 MQK Fathul Mu’in dalam Festival Turats Ke 2 se-Indonesia yang digelar oleh Ma’had Ali Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kamis-Jumat (27-28/02/2020).
Prestasi yang bergengsi tersebut diraih oleh santri kelas 10 Madrasah Aliyah atas nama Ahmad Faqih. Santri yang juga merupakan anggota Majelis Musyawarah Kutubuddiniyah (M2KD) itu berhasil menyabet juara 2 MQK Fathul Mu’in dari 70 peserta yang berasal dari bermacam-macam pesantren di Indonesia. Sebagaimana MQK pada umumnya, sistem perlombaan yang dilaksanaan meliputi pembacaan maqra’, pemberian makna, pemahaman maqra’, yang ditutup dengan pemaparan kesimpulan, baru dilanjutkan dengan tanya jawab oleh juri terkait pemahaman dan gramatikalnya.
Prestasi ini tentunya disambut hangat oleh seluruh santri dan asatidz Ponpes Muba. Tidak terkecuali, Direktur Majelis Musyawarah Kutubuddiniyah, Ustadz Kholilur Rahman. Ustadz ahli sejarah tersebut menyampaikan bahwa keberhasilan dalam MQK kali ini diharapkan mampu mendongkrak semangat belajar santri, khususnya anggota Majelis Musyawarah Kutubuddiniyah, “Tentunya kami gembira dan senang atas hasil ini. Semoga menjadi tonggak motivasi bagi santri, utamanya anggota M2KD agar giat mengkaji kutubussalaf. Kami akan terus berkarya dan berinovasi”, ujarnya.
Ustadz tamatan Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan tersebut turut menegaskan rencana tindak lanjut dari prestasi yang telah dicapai ini. “Ini akan menjadi langkah awal kami untuk menyiapkan lebih banyak lagi kader M2KD yang berprestasi baik di kancah nasional bahkan internasional, terlebih di bidang kutubut turats”, paparnya.
Berdasarkan infomasi lebih lanjut yang diterima redaksi, dalam waktu dekat kader M2KD lainnya juga akan mengikuti ajang serupa yang akan dilaksanakan di Kabupaten Jember Jawa Timur. (Ans/Dha)
Bata-Bata – Majlis Musyawarah Kutubuddiniyah (M2KD) kembali merealisasikan Bahsul Masail Bata-Bata (BMB) pada Ahad malam (08/03/2020) yang bertempat di halaman daerah ‘O’ Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Ponpes Muba).
Acara tersebut dihadiri semua anggota M2KD sebanyak 120 peserta yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Selain itu direktur M2KD saudara Imam Syafi’i juga mengundang alumni M2KD yaitu Ustadz Zainullah dan Ustadz Kholilurrohman sebagai pemandu utama BMB.
Acara tersebut selain bertujuan untuk melatih mental dan memberi semangat kepada seluruh peserta M2KD, juga untuk menarik minat santri agar lebih senang dan lebih semangat lagi dalam mempelajari bidang kutubiyah. Selain itu juga untuk membuktikan kepada dunia luar terutama kepada seluruh alumni bahwa Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata masih mengedepankan bidang kutubiyah. “Saya bermaksud untuk menarik dan meningkatkan minat santri dalam mendalami bidang kutubiyah, juga untuk membuat para alumni Ponpes Muba bangga karena di Bata-Bata masih tetap teguh dan erat dengan bidang kutubiyah” ujar pemuda yang menjadi direktur M2KD tersebut.
Rohaili sebagai peserta BMB juga merasa senang dan berterima kasih kepada M2KD karena telah mengadakan acara BMB “Saya sangat senang karena berkat acara ini saya menjadi lebih berani dan merasa tertantang untuk lebih giat lagi dalam mempelajari bidang kutubiyah”, ujarnya. (Dan/San)