Bata-Bata – Tibbun Nabawi Bata-Bata (TNB) kembali menggelar pengobatan massal di luar pondok pesantren, Ahad (17/11/2019). Kegiatan yang bertempat di Desa Dempo Barat Kecamatan Pasean tersebut merupakan kali ketiga TNB mengadakan bakti sosial kesehatan pada masyarakat luas.
Dalam pelaksanaannya, para praktisi TNB dibantu oleh pengurus Forum SIlaturahmi Santri dan Alumni Bata-Bata (SAHABAT) Waru dan Pasean. Selain itu, mereka juga didampingi oleh beberapa dokter dari Rumah Sakit Assyifa’ Pamekasan guna memberikan penyuluhan kesehatan, pengobatan, serta sunnatan massal.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 12.00 WIB tersebut, kurang lebih dihadiri 100 warga yang langsung ditangani oleh 30 santri praktisi TNB. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya begitu berterima kasih atas terlaksananya kegiatan tersebut. Ia bahkan berharap agar kegiatan semacam ini dapat diadakan setiap tahunnya, “Saya sangat berterima kasih dengan kegiatan ini. Masyarakat dapat berobat dengan gratis, seperti bekam, bahkan ada sunnatan massalnya juga. Jadi saya harap setiap tahun kegiatan ini rutin diadakan”, ungkapnya.
Di lain pihak, Habibullah, selaku penasehat TNB menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman para praktisi TNB serta mengenalkan pada masyarakat terkait pengobatan ala nabi. “Setidaknya ada dua alasan di balik terlaksananya kegiatan ini. Pertama, diharapkan praktisi TNB memiliki pengalaman lebih saat mendiagnosa penyakit yang dialami masyarakat di luar pondok pesantren. Kedua, masyarakat di luar pondok pesantren dapat mengetahui pengobatan sunnah yang diwariskan kepada umat Islam, hanya saja sudah lama ditinggalkan oleh orang Islam itu sendiri”, jelasnya. (Ans/Dha)
Bata-Bata – Tibbun Nabawi Bata-Bata (TNB) mengadakan pelayanan kesehatan bagi peserta Tamara Pekan Ngaji 5 Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Ponpes Muba). Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 hari, mulai Selasa, (31/12/2019) yang bertempat di aula perpustakaan al-Majidiyah.
Dari 32 badan otonom yang ada di Ponpes Muba, jumlah peserta Tamara berkisar 670 santri. Secara bertahap, dalam waktu 15 hari peserta Tamara akan diberikan pelayanan kesehatan untuk menjaga kondisi fisik dan mental mereka. Dari beberapa jenis pelayanan kesehatan yang tersedia, yang paling banyak diminati adalah bekam kepala.
Penanggung Jawab TNB sekaligus Panitia Pekan Ngaji bagian demonstrasi, Ustadz Habibullah menuturkan bahwa bekam di bagian kepala berfungsi untuk mengurangi stress, mencerdaskan, serta membuat otak atau pikiran lebih rileks. “Kami dari TNB tentunya akan memberikan pelayanan terbaik untuk semua peserta Tamara. Dengan bekam ini pikiran peserta menjadi lebih rileks dan dapat mengurangi stres akibat belajar ataupun latihan yang rutin digelar belakangan ini”, sampainya.
Ia pun juga berharap agar dengan pelayanan ini peserta Tamara dapat tampil maksimal saat acara, “Semoga dengan pelayanan ini peserta Tamara tampil maksimal di atas panggung,” harapnya. (Ans/Dha)
Bata-Bata – Ternyata memang benar, efek virus Covid-19 alias virus Corona sangat menyeluruh. Virus yang berasal dari Wuhan Cina tersebut dan kini mulai merebak di Indonesia menyita perhatian semua elemen masyarakat dalam penanganannya, begitu pula Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Ponpes Muba). Hal itu dapat dirasakan dengan diadakannya penyuluhan tentang virus Corona oleh Tibbun Nabawi Bata-Bata (TNB) kepada seluruh santri, Kamis (12/03/2020) di Aula Perpustakaan Al-Majidiyah.
Hal ini, bisa dibilang sebagai bentuk respon dari pondok pesantren akan fenomena yang menggemparkan dunia itu. Para santri, yang menjadi objek penyuluhan virus Corona diberikan pemahaman mengenai virus Corona itu sendiri, serta upaya dalam pencegahannya.
Ustadz Habibullah – General Manager Otonom Tibbun Nabawi Bata-Bata – sebagai inisiator diadakannya event ini menjelaskan kepada redaksi alasan utama diadakannya acara semacam ini, ”Sekarang dunia sedang berada dalam kondisi terkena apocalypse, alias kita digemparkan dengan adanya virus Corona yang sangat ganas menyerang korbannya, tentu pesantren Bata-Bata yang notabene santrinya dari berbagai daerah di Indonesia khususnya di luar pulau Madura perlu diberikan pemahaman tentang virus corona, ya, tentunya dengan konsep Tibbun Nabawi”, terang pria jangkung tersebut.
“Kami dari organisasi Tibbun Nabawi Bata-Bata sangat prihatin dengan keadaan yang menimpa dunia sekarang, karena hal itu kami hadir dengan konsep penyembuhan penyakit ala nabi yang kami punya dalam menanggapi tantangan virus corona, dan tentu dalam hal ini kami tidak akan menyerah karena tugas kami adalah melayani dengan sebaik-baiknya”, tambahnya.
Hebatnya, dalam acara penyuluhan ini, santri memberikan respon yang positif. Gelombang peserta penyuluhan mulai berdatangan silih berganti. Dimulai dari badan otonom Minikom yang berjumlah 400 santri, dan disusul kemudian oleh beberapa badan otonom lainnya dan santri derah lainnya.
“Masalah konsep acara, penyuluhan ini kami adakan dengan cara berkelanjutan yang dimulai dengan santri Minikom terlebih dahulu, kemudian berlanjut ke santri-santri yang lain, yang mereka semua benar-benar siap dalam mengikuti penyuluhan yang akan diadakan nantinya”, jelasnya.
Terakhir beliau berpesan kepada para santri, “Untuk para santri jagalah kesehatanmu dengan cara memperkuat imunitas tubuhmu karena satu-satunya cara yang dapat kita lakukan sekarang untuk mengatasi virus Corona (covid-19) itu yang belum ditemukan penawarnya adalah dengan memperkuat imunitas tubuh kita”, pesannya. (RisSan)