Ajak Santri Manfaatkan Medsos Sebagai Media Dakwah
ADMINPESANTREN1305x ditampilkan Galeri Headline Berita Kabar Pesantren Pekan Ngaji 8
Bata-Bata — Pengguna media sosial di Indonesia cukup banyak, dengan jumlah jutaan orang. Termasuk kalangan santri juga tidak ketinggalan memiliki akun medsos. Demikian yang disampaikan Abd. Manan, M.Pd.I sebagai moderator memulai acara seminar pekan ngaji 8 di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata (MUBA), Panaan, Palengaan, Pamekasan.
Seminar tersebut digelar di mushalla putra pada Jum’at pagi (13/01). Pemateri pada seminar tersebut yaitu KH. Muhammad Ismail Al-Khalili dengan mengupas tajuk “Fenomena Dai Pesantren Salaf vs Dai Instan Di Era Keterbukaan Media”.
Menurut kiai muda ini, dakwah adalah bagaimana kita menggerakkan pikiran untuk menyelamatkan manusia yang dari Allah menjadi dekat kepada Allah. Dengan metode dan media yang berbeda-beda.
"Indonesia adalah salah satu negara yang paling banyak menggunakan media sosial. Maka dari itu, kita harus memanfaatkan media sosial ini dengan bijaksana dan baik. Yakni dengan cara berdakwah melalui media sosial," ucapnya.
Tujuan ada media sosial itu merupakan sebuah anugerah untuk memviralkan ajaran Allah pada kita maka gunakan sebaik mungkin. "Karena selama saya melihat media sosial tidak ada alumni pesantren yang menggunakan akun-akunnya untuk berdakwah." Ucap pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirun tersebut.
Kiai yang juga penulis ini menjelaskan, media sosial adalah salah satu media yang sangat ampuh dalam berdakwah. Karenanya, dia mengajak kepada umat Islam untuk menggunakan media sosial dengan bijaksana.
Tokoh agama kelahiran Bangkalan itu menceritakan, seseorang yang bernama Husein, mempunyai akun Tiktok yang followersnya sampai lima juta. Dan jika keilmuannya dibandingkan dengan keilmuan santri, kiai itu meyakini, masih lebih pintar santri.
"Tapi Husain berani untuk mencoba, maka jangan takut untuk mencoba memulai berdakwah di media sosial ini," ucapnya.
Pria keturunan langsung Kiai Kholil Bangkalan tersebut berpesan kepada semua santri untuk menggunakan media sosial dengan baik. Menurutnya medsos itu seperti pisau, jika pisau dipakai di dalam dapur, hasilnya luar biasa (hidangan makanan yang lezat). Namun jika yang memegang pisau itu adalah orang-orang yang salah, maka pisau itu bisa membunuh orang.
“Kita harus menggunakan medsos kita sebagai media dakwah.” Pungkasnya (3A/Val)