Syekh Ali As-Sya’di: Tugas Pesantren untuk Menjaga Nilai-Nilai Keislaman
SAJJAD1358x ditampilkan Galeri Headline Berita Kabar Pesantren Pekan Ngaji 8
Bata-Bata - Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Muba) Putri, Panaan, Palengaan, Pamekasan kembali menggelar seminar pada Pekan Ngaji 8 yang kali ini menghadirkan pemateri dari Yaman. Beliau disambut antusias oleh santri Muba Putri (11/1/23).
Syekh Ali As-Sya’di saat ini menjabat sebagai ketua komunitas masyarakat Yaman di Indonesia. Bertempat di Musala Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata (Muba) Putri beliau melangsungkan seminar pendidikan "دور وأساليب المؤسسات والمهاهد في حفاظ على القيم الإسلامية" “Peran Pengelolaan Lembaga dalam Menjaga Nilai Keislaman”.
“Setiap pondok pesantren memiliki sistem manajemen yang berbeda. Baik dari aturan, tingkatan, dan skil yang akan ditanamkan pada santri-santrinya sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh para pendirinya,” ujar Syekh Ali As-Sya'di saat menyampaikan materinya.
Beliau menjelaskan, nilai-nilai keislaman memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh nilai-nilai di luar Islam. Ada enam poin yang beliau sampaikan terkait kekhususan dalam nilai-nilai keislaman.
Yaitu, nilai-nilai keislaman timbul dari Ahkam As syari’ah, terbangun dari Ahkam As syari’ah, komprehensif, terbangun atas prinsip tauhid, bisa diterapkan di semua tempat dan waktu, dan yang terakhir adalah moderat.
Selain itu, beliau menyampaikan pondok pesantren memiliki tugas untuk menjaga nilai-nilai keislaman melalui beberapa hal.
Di antaranya, mengharuskan para santrinya untuk mematuhi nilai-nilai keislaman yang ada di dalam Al-Qur’an dan As-Sunah dan memberikan pemahaman yang benar kepada santri terkait apa yang dimaksud dengan nilai-nilai keislaman.
Tidak hanya itu, pondok pesantren tidak hanya memberikan serta membangun pemahaman yang benar terhadap para santrinya. Namun, juga berusaha untuk menjaganya di tengah-tengan gempuran stigma negatif dari musuh-musuh Islam yang menuduh bahwa nilai-nilai keislaman suatu keterbelakangan.
“Tidak hanya di pesantren, tetapi bagaimana ketika santri sudah pulang ke rumahnya masing-masing untuk memberikan pemahaman yang benar tehadap masyakat sekitarnya,” jelasnya. (Msh)